Hadits Tentang Umroh
Umrah adalah ibadah yang sering disebut sebagai "haji kecil" karena memiliki banyak kesamaan dengan ibadah haji, namun dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun (kecuali pada hari-hari tertentu di musim haji). Ibadah ini memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam, sebagaimana yang banyak disebutkan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Artikel ini akan membahas beberapa hadis penting terkait keutamaan umrah dan tata cara pelaksanaannya.
Keutamaan Melaksanakan Umrah
Banyak hadis yang menjelaskan tentang besarnya pahala dan keutamaan bagi mereka yang menunaikan ibadah umrah. Ini menjadi motivasi bagi umat Muslim untuk senantiasa berkeinginan mengunjungi Baitullah.
- Menghapus Dosa: Salah satu keutamaan utama umrah adalah kemampuannya menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Nabi Muhammad SAW bersabda:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: "Satu umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan baginya kecuali surga." (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini menunjukkan bahwa umrah berfungsi sebagai pensuci dosa, memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk memulai kembali dengan lembaran yang bersih.
- Pahala Setara Haji (Bagi Wanita): Dalam kondisi tertentu, umrah dapat memberikan pahala yang setara dengan haji bagi wanita.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: "Wahai Rasulullah, apakah wanita wajib berjihad?" Beliau menjawab: "Bagi mereka ada jihad yang tiada peperangan di dalamnya, yaitu haji dan umrah." (HR. Ibnu Majah) Dalam riwayat lain, Aisyah pernah bertanya tentang jihad bagi wanita, dan Nabi SAW bersabda: "Jihad kalian (wanita) adalah haji." (HR. Bukhari). Ini menunjukkan keutamaan umrah dan haji bagi wanita, terutama jika ada halangan untuk berpartisipasi dalam jihad fisik.
- Umrah di Bulan Ramadan: Melaksanakan umrah di bulan Ramadan memiliki keutamaan yang sangat istimewa, bahkan pahalanya disetarakan dengan haji bersama Nabi SAW.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah SAW bersabda: "Umrah di bulan Ramadan itu setara dengan haji (bersamaku)." (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini mendorong umat Muslim untuk berusaha menunaikan umrah di bulan suci Ramadan jika memungkinkan, karena pahalanya yang berlipat ganda.
- Doa Mustajab Bagi Tamu Allah: Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah, dan doa-doa mereka termasuk doa yang mustajab.
Nabi SAW bersabda: "Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang menunaikan haji dan orang yang menunaikan umrah adalah utusan Allah. Allah menyeru mereka dan mereka pun menjawab seruan-Nya. Lalu mereka meminta kepada-Nya dan Allah pun memberikan permintaan mereka." (HR. Ibnu Majah) Ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan para jamaah umrah di sisi Allah, di mana doa-doa mereka lebih mudah dikabulkan.
Tata Cara Pelaksanaan Umrah Berdasarkan Hadis
Meskipun hadis lebih banyak membahas keutamaan, tata cara umrah juga diambil dari praktik Nabi SAW yang diriwayatkan dalam berbagai hadis. Secara umum, rukun-rukun umrah yang harus dipenuhi adalah:
- Ihram: Memulai umrah dengan niat di miqat yang telah ditentukan, diikuti dengan mengenakan pakaian ihram. Nabi SAW bersabda:
"Miqat-miqat itu adalah untuk penduduk Madinah (Dzul Hulaifah), untuk penduduk Syam (Juhfah), untuk penduduk Najd (Qarnul Manazil), untuk penduduk Yaman (Yalamlam), dan untuk penduduk Irak (Dzat Irqin). Itulah miqat bagi mereka dan orang-orang yang melewati tempat-tempat itu dari selain penduduknya yang hendak haji dan umrah." (HR. Bukhari dan Muslim) Setelah berihram, jamaah diharamkan melakukan beberapa larangan ihram seperti memotong kuku, mencukur rambut, memakai wewangian, dan berhubungan suami istri.
- Tawaf: Mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. Nabi SAW bersabda:
"Barangsiapa tawaf di Ka'bah tujuh kali putaran, lalu shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim, maka ia seperti memerdekakan budak." (HR. Ibnu Majah) Tawaf dilakukan dengan khusyuk dan penuh penghayatan, diiringi dengan doa dan zikir.
- Sa'i: Berjalan kaki atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ini adalah napak tilas perjalanan Siti Hajar dalam mencari air untuk Ismail AS. Nabi SAW bersabda:
"Lakukanlah sa'i, karena Allah telah menetapkan sa'i atas kalian." (HR. Muslim)
- Tahallul: Mencukur atau memendekkan rambut sebagai tanda berakhirnya ibadah umrah.
Nabi SAW bersabda: "Semoga Allah merahmati orang-orang yang mencukur (gundul)." Para sahabat bertanya: "Dan juga yang memendekkan rambut, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Semoga Allah merahmati orang-orang yang mencukur." Para sahabat kembali bertanya: "Dan juga yang memendekkan rambut, wahai Rasulullah?" Baru pada kali ketiga, beliau bersabda: "Dan juga orang-orang yang memendekkan rambut." (HR. Bukhari dan Muslim) Bagi laki-laki disunnahkan untuk mencukur gundul, sedangkan bagi wanita cukup memendekkan rambut sebatas ujung jari.
Ibadah umrah adalah karunia besar dari Allah SWT bagi umat-Nya. Dengan memahami hadis-hadis tentang umrah, kita semakin termotivasi untuk menunaikannya dan meraih keutamaan-keutamaan yang dijanjikan. Semoga Allah SWT memudahkan kita semua untuk dapat menjadi tamu-Nya di Tanah Suci.

